Synchronous vs Asynchronous Learning: Mana yang Paling Efektif untuk Pengembangan Kompetensi Profesional?

Synchronous vs Asynchronous Learning: Mana yang Paling Efektif untuk Pengembangan Kompetensi Profesional?

Susan Ardjawi - 27 September 2023

Dalam menjalankan pembelajaran berbasis digital (e-learning), ada dua opsi strategi yang bisa dilakukan, yaitu synchronous dan asynchronous learning.

Meski sama-sama fleksibel dan menggunakan media digital, ada beberapa hal yang membedakan synchronous dan asynchronous learning.

Apa sajakah perbedaan yang dimaksud?

Perbedaan Synchronous dan Asynchronous Learning

  1. Waktu dan Tempat Interaksi

Perbedaan yang paling mendasar antara synchronous dan asynchronous learning adalah fleksibilitas waktu untuk mengakses konten belajar dan lokasi interaksi antara trainer atau mentor dan peserta pelatihan.

Pada synchronous learning, trainer dan peserta pelatihan berkumpul pada waktu dan tempat yang sama, baik secara fisik maupun virtual, dan berinteraksi secara real-time

Sedangkan pada asynchronous learning, tiap peserta pelatihan dapat mengakses materi atau konten pembelajaran pada waktu dan tempat yang berbeda-beda, sesuai dengan kecepatan belajar dan preferensi masing-masing individu.

  1. Media dan Teknologi yang Digunakan

Selain perbedaan waktu dan tempat interaksi, jenis media dan teknologi yang digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran juga merupakan salah satu pembeda antara synchronous dan asynchronous learning.

Pada synchronous learning, media dan teknologi yang digunakan biasanya yang mendukung atau memungkinkan terjadinya komunikasi langsung, seperti video-conferencing, live-streaming, chat, atau telepon.

Sedangkan pada asynchronous learning, jenis media dan teknologi yang digunakan biasanya lebih dominan untuk mendukung komunikasi tidak langsung, seperti e-mail, forum, blog, podcast, atau video rekaman.

  1. Keuntungan dan Tantangan yang Muncul

Perbedaan terakhir antara synchronous dan asynchronous learning yaitu terkait keuntungan dan tantangan yang muncul akibat penerapan masing-masing strategi tersebut.

Secara garis besar, strategi synchronous learning memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • meningkatkan keterlibatan peserta dalam kegiatan pembelajaran;
  • memfasilitasi diskusi langsung antara trainer dengan peserta; serta
  • mengklarifikasi kesalahpahaman yang mungkin muncul secara real-time.

Namun, penerapan synchronous learning juga menimbulkan beberapa tantangan seperti:

  • jadwal kegiatan pembelajaran yang harus konsisten dan rutin;
  • terjadi masalah teknis saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
  • ada batasan opsi akses konten pembelajaran; serta
  • kurangnya fleksibilitas baik bagi mentor maupun pesertanya.

Sebaliknya, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi atau tidak akan terjadi apabila Anda menerapkan asynchronous learning.

Secara umum, beberapa keuntungan dari penerapan strategi ini yaitu:

  • lebih fleksibel dari segi waktu dan tempat;
  • memberi kesempatan bagi peserta untuk melakukan refleksi belajar secara mendalam;
  • kurikulum atau jenis konten belajar bisa disesuaikan dengan gaya belajar individu; serta
  • lebih banyak opsi akses bagi peserta.

Meski begitu, penerapan asynchronous learning juga punya tantangan atau kendalanya sendiri, yaitu:

  • berpotensi menurunkan motivasi belajar karena “terlalu” fleksibel;
  • mengurangi interaksi sosial antara trainer dengan peserta maupun interaksi antarpeserta; serta
  • keberhasilan program bergantung kepada kedisiplinan diri peserta.

Persamaan Synchronous dan Asynchronous Learning

Meskipun perbedaan yang dijelaskan sebelumnya cukup signifikan, synchronous dan asynchronous learning juga memiliki persamaan yang penting untuk diperhatikan.

Berikut ini adalah beberapa persamaan antara synchronous dan asynchronous learning yang perlu Anda ketahui.

  1. Dapat digunakan dalam konteks online maupun offline

Dari aspek lokasi pelaksanaan pembelajaran, synchronous learning dapat dilakukan di ruang kelas fisik maupun virtual.

Sedangkan dari aspek media yang digunakan, asynchronous learning bisa menggunakan media fisik seperti buku cetak maupun media digital seperti video, artikel, atau audio.

Meski aspek yang disebutkan berbeda, namun pada intinya dua strategi ini dapat dilakukan secara daring maupun luring.

  1. Memerlukan komunikasi yang efektif antara trainer dan peserta

Baik synchronous maupun asynchronous learning, keduanya menuntut adanya komunikasi yang efektif antara trainer dan peserta.

Hanya saja, synchronous learning memerlukan komunikasi yang cepat, jelas, dan responsif karena sifatnya real-time.

Sedangkan asynchronous learning memerlukan komunikasi yang detail, informatif, dan konstruktif untuk memastikan bahwa setiap individu bisa menavigasi struktur konten belajar secara mandiri dan dengan cara yang sama walau diakses di waktu dan lokasi yang berbeda.

  1. Memerlukan desain instruksional yang berkualitas

Baik synchronous maupun asynchronous learning, keduanya membutuhkan instructional design yang berkualitas dan komprehensif.

Hanya saja, instructional design untuk synchronous learning lebih menekankan aspek menarik, interaktif, dan efektif dalam penyusunannya.

Sedangkan pada asynchronous learning, instructional design yang dibuat biasanya singkat, sederhana, dan relevan dengan topik yang ingin dikaji dan tujuan pembelajaran.

  1. Dapat saling melengkapi dalam mencapai tujuan pembelajaran

Satu hal terpenting yang perlu diingat adalah tidak ada strategi yang dianggap lebih baik secara absolut dibanding strategi yang lainnya.

Kedua strategi ini sebenarnya dapat saling melengkapi dan diterapkan dalam satu rancangan kursus e-learning untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran.

Synchronous learning dapat digunakan untuk memberikan penjelasan konsep-konsep penting, mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis, atau memberikan umpan balik secara langsung.

Sedangkan asynchronous learning dapat digunakan untuk memberikan bahan-bahan bacaan tambahan, mengembangkan keterampilan-keterampilan praktis, atau melakukan evaluasi hasil belajar.

Kombinasi penerapan keduanya juga dilakukan oleh BAWANA.

Salah satu benefit dari menggunakan jasa BAWANA yaitu adanya layanan blended program.

Program ini menggabungkan self-learning (asynchronous) dengan program tatap muka (synchronous) untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna sekaligus mensukseskan pengembangan kompetensi masing-masing individu.

Kesimpulan

Synchronous dan asynchronous learning adalah dua strategi pembelajaran yang memiliki perbedaan dan persamaan yang perlu dipertimbangkan oleh para trainer dan peserta untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal.

Dalam penerapannya, masing-masing strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dan tidak bisa diklaim bahwa salah satu lebih baik dari yang lainnya.

Oleh karena itu, penggunaan synchronous atau asynchronous learning harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, konten pembelajaran, karakteristik peserta pelatihan, dan ketersediaan media dan teknologi yang digunakan.

Demikian penjelasan terkait perbedaan dan persamaan synchronous dan asynchronous learning. Semoga bermanfaat.***

Sumber:

  • https://teachingresources.stanford.edu/resources/what-is-synchronous-and-asynchronous-learning/
  • https://online.osu.edu/resources/learn/whats-difference-between-asynchronous-and-synchronous-learning
  • https://www.dictionary.com/e/asynchronous-vs-synchronous/
  • https://teachable.com/blog/synchronous-vs-asynchronous-learning

Jadwalkan SESI DEMO untuk
PENGALAMAN BELAJAR BARU
bagi Anda dan tim

Hubungi kami!

No telepon : +62 (21) 537 29 09

No HP : +62 812-9278-9875

E-mail : info@bawana.com

PT Meta BAWANA Indonesia

Ruko Golden Boulevard C31,
Bumi Serpong Damai
Tangerang 15321, Indonesia

Terms and Conditions Privacy Policy © BAWANA 2023
Chatbot